CURRICULUM VITAE
Guntur Kurnia Wicaksono
POSITION APPLIED : PROGRAMER
DATA PRIBADI
Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 21Maret 1990
Jenis kelamin : Pria
Status : Lajang
Agama : Islam
Kewarganegaraan : Indonesia
Alamat : Jl. Mesjid al-falah 04/03 cilangkap tapos depok
Telepon : 085715848165
e-mail : kurnia_guntur@yahoo.com
BIDANG KEAHLIAN
SISTEM INFORMASI KOMPUTER
PENDIDIKAN
No. Telepon : 085691421147 /
Pendidikan Formal
1996 – 2002 : SD Mardi Yuana Cibinong
2002 – 2005 : MTs Al-Asyah Cibinong
2005 – 2 008 : SMA Plus PGRI Cibinong
2008 – Sekarang : Universitas Gunadarma Depok
KURSUS DAN PELATIHAN
2008 LINUX TRANSFER PROTOCOL Jakarta
Aplikasi komputer
2009 GUNADARMA KOMPUTER jakarta
Aplikasi Komputer
2009 Seminar Trend in Microelectronic Industry
Aplikasi komputer
2009 Seminar "Road to WordCamp 2010"
Aplikasi komputer
2009 Seminar "Technology Update"
Syariah Ekonomi
2009 Seminar Syariah Economic
Global
2010 Seminar Global Management and Finance
2010 Biodiversity Inventory & Informatics
2010 Continuous Security in Preventing Crime
HOBY
Otomotif, olah raga, membaca, membuat program.
Rabu, 01 Juni 2011
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Identitas Pribadi
Nama : Guntur Kurnia Wicaksono
Tempat / tanggal lahir : Jakarta,21 Maret 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jalan masjid alfalah rt 04/03 no.99 cilangkap tapos.depok
No. Telepon : 085715848165
Pendidikan Formal
1996 – 2002 : SD mardi yuana
2002 – 2005 : MTs Al-asyah
2005 – 2 008 : SMA Plus PGRI Cibinong
2008 – Sekarang : Universitas Gunadarma Depok
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya.
Identitas Pribadi
Nama : Guntur Kurnia Wicaksono
Tempat / tanggal lahir : Jakarta,21 Maret 1990
Jenis Kelamin : Laki-laki
Status : Belum Menikah
Agama : Islam
Kebangsaan : Indonesia
Pendidikan terakhir : SMA
Alamat : Jalan masjid alfalah rt 04/03 no.99 cilangkap tapos.depok
No. Telepon : 085715848165
Pendidikan Formal
1996 – 2002 : SD mardi yuana
2002 – 2005 : MTs Al-asyah
2005 – 2 008 : SMA Plus PGRI Cibinong
2008 – Sekarang : Universitas Gunadarma Depok
Demikian Daftar Riwayat Hidup ini saya buat dengan sesungguhnya.
Kamis, 31 Maret 2011
Penulisan Ilmiah
bab 1 :
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Berangkat dari paradigma pembelajaran dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, bisnis, administrasi perkantoran, komunikasi dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari memegang peranan yang cukup besar di negara ini dalam proses pembangunan secara menyeluruh. Sejalan dengan itu hanya komputerlah yang dapat menghasilkan suatu informasi yang sangat baik.
Penyebaran informasi telah banyak dilakukan melalui media elektronik yang diantaranya adalah penyebaran informasi melalui media internet. Dimana fasilitas ini sangat membantu berbagai pihak dalam penyebaran informasi dalam berbagai bidang seperti kesehatan, bisnis, pendidikan, penjualan online, hiburan, dll.
Penyebaran informasi dalam bidang pendidikan melalui media internet atau lebih dikenal dengan istilah e-learning (electronic learning) merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah “maya”. Hal ini merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
Banyaknya siswa sekolah menengah atas jurusan IPA yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai bahan ajaran Fisika dalam persiapan menempuh ujian akhir menjadi latar belakang penulis untuk membuat media pembelajaran dengan menggunakan internet sebagai media perantaranya.
Dengan adanya metode pembelajaran e-learning, kita dapat mengatakan bahwa belajar akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Dengan beberapa kali klik, semua proses belajar mengajar dapat diselesaikan dengan cepat. Selain itu secar psikologis, siswa menjadi jauh dari tekanan, baik dari pihak institusi pendidikan maupun staff pengajar. Oleh sebab itu penulis mencoba membuat
1
2
sebuah program aplikasi e-learning dengan judul “aplikasi e-learning Fisika untuk siswa SMA dengan menggunakan Moodle”.
Untuk pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan software Moodle karena Moodle memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan software-software yang lain, salah satunya adalah 100% cocok untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar tambahan yang langsung berhadapan dengan dosen / guru. Disamping itu juga software ini bersifat Sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser.
1.2 Batasan Masalah.
Dalam Penulisan Ilmiah ini, penulis akan membatasi pembahasan pada proses perancangan dan pembuatan sebuah aplikasi e-learning Fisika yang terdiri dari materi ajar, dan latihan soal-soal untuk siswa SMA dengan menggunakan Moodle dengan software-software pendukung lainnya seperti Microsoft Word 2003 untuk pengetikkan teks, Adobe Photoshop 7 untuk memanipulasi gambar, dan Macromedia Flash MX 2004 untuk pembuatan animasi serta MySQL untuk pembuatan databasenya.
Terdapat dua sisi pengaksesan, yaitu akses dari sisi admin dan akses dari sisi user. Pada sisi admin dapat melakukan perubahan-perubahan situs, termasuk menambah dan menghapus isi situs. Sedangkan pada sisi user hanya dapat menggunakan isi situs yang telah tersedia.
1.3 Tujuan Penulisan.
Pembuatan website e-learning pembelajaran Fisika yang ditujukan khususnya kepada siswa SMA kelas 3 ini berisi materi pembelajaran Fisika, latihan soal beserta pembahasan yang menjelaskan bagaimana soal-soal tersebut dapat dipecahkan. Dengan adanya aplikasi ini, penulis mempunyai tujuan agar dapat membantu memberikan kemudahan kepada siswa SMA kelas 3 dalam mendapatkan materi, latihan-latihan soal beserta cara pemecahan masalahnya serta memberikan nilai dari latihan soal yang mereka kerjakan. Dengan adanya website e-learning ini memungkinkan siswa tidak hanya di kelas, tetapi mereka
3
juga dapat belajar di luar kelas secara mandiri yaitu dengan menggunakan website e-learning melalui prantara internet yang dapat diakses setiap saat, kapan dan dimana pun.
1.4 Metode Penulisan.
Untuk memperoleh data dan informasi secara lengkap, tepat, dan jelas penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber. Penulis menggunakan sebuah program web editor Moodle untuk membuat dan mendesain website e-learning ini, serta MySQL untuk pembuatan system databasenya. Penulis juga menggunaka fasilitas search engine www.google.com dalam pencarian gambar-gambar. Untuk teori bersumber dari buku-buku Fisika SMA yang penuli pilih sesuai dengan silabus mata pelajaran persemester dan buku-buku mengenai Moodle serta MySQL.
Dalam perancangan website ini penulis membagi dalam beberapa langkah. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan website ini adalah pembuatan struktur navigasi, pembuatan storyboard, pembuatan database, pembuatan rancangan tampilan website, spesifikasi hardware dan software dan pengujian output.
1.5 Sistematika Penulisan.
Dalam Penulisan Ilmiah ini, penulis merumuskan beberapa bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
Bab I Pendahuluan. Mengemukakan dan menguraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori. Menerangkan dan menjelaskan mengenai gambaran umum mengenai teori-teori dasar internet, e-learning, Moodle, serta aplikasi pendukung lainnya yang merupakan elemen penting dalam pembuatan aplikasi e-learning ini.
Bab III Perancangan dan Implementasi. Menerangkan mengenai tata cara atau langkah-langkah pepmbuatan dan pemrograman yang diguanakn dalam
4
pembuatan aplikasi e-learning Fisika untuk siswa SMA dengan menggunakan Moodle.
Bab IV Penutup. Berisi ringkasan mengenai garis besar bab-bab yang telah dibahas sebelumnya serta memberikan saran dan kesimpulan.
bab 2 :
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 E-Learning
Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.
Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning. Dalam teknologi e-Learning, semua proses belajar mengajar yang bisa didapatkan secara langsung dan virtual. Dalam arti, pada saat yang bersamaan seorang guru mengajar dengan sebuah komputer sedangkan para user mengikuti pelajaran tersebut dengan komputer lain di tempat yang berbeda. Dalam hal ini, secara tidak langsung pengajar dan user saling berinteraksi pada waktu yang sama. Proses belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan Internet. Sehingga dapat dikatakan bahwa, proses belajar mengajar dapat diselesaikan dengan cepat dan menyenangkan dalam sekali klik, dimana user menjadi tidak merasa tertekan dari pihak pendidikan maupun pengajar.
5
6
2.1.1 Konsep e-Learning
Pada dasarnya, konsep e-Learning adalah penyediaan kelas-kelas baru yang setara dengan kelas konvensional. Istilah setara ini berarti bahwa e-Learning diharapkan dapat menggantikan peran sekolah konvensional bukan hanya sekedar sebagai pelengkap atau tambahan dari sistem konvensional yang ada. Sebagai hasil pencangkokan dari sistem pendidikan, e-Learning merupakan sebuah eksperimen. Dalam arti sistem pendidikan e-Learning memerlukan adaptasi dan penyempurnaan di lingkungan yang baru untuk dapat berkembang dan sejajar dengan sekolah konvensional. Dapat dijelaskan bahwa pengembangan teknologi e-Learning haruslah didasarkan pada sifat dan karakter asli dari sistem pendidikan yang ada. Hal ini berarti bahwa fasilitas-fasilitas yang telah familiar digunakan dalam sistem konvensional, dapat diadaptasi untuk digunakan sebagai e-Learning Tool dalam e-Learning. Karena ada bermacam penggunaan e-learning saat ini, maka ada pembagian atau pembedaan e-learning.
Pada dasarnya e-learning mempunyai dua tipe, yaitu synchronous and asynchronous.
• Synchronous Training
Syncronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, Synchronous Training adalah tipe pelatihan, dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkan interaksi langsung antara murid dan guru, baik menggunakan internet maupun intranet. Pelatihan e-learning Synchronous lebih banyak digunakan di seminar atau konferensi yang pesertanya berasal dari berbagai Negara. Penggunaan tersebut sering pula dinamakan web conference atau webinar(web seminar) dan sering digunakan kelas atau kuliah universitas online.
Synchronous Training mengharuskan guru dan semua murid mengakses internet secara bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet.
Jadi, Synchronous Training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat maya(virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan
7
terhubung melalui internet. Oleh karena itu, Synchronous Training sering pula disebut virtual classroom.
• Asyncronous Training
Asyncronous berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan. Pelatihan ini lebih popular di dunia e-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan. Karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun.
Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di computer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lain. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi simulasi, permainan edukatif, maupun latihan atau tes dengan jawabannya.
Akan tetapi, ada pelatihan Asyncronous Training yang terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada waktu yang berlainan. Pengajar dapat pula memberikan tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.
2.1.2 Keuntungan Menggunakan e-Learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
• Biaya
Kelebihan pertama e-learning adalah ia mampu mengurangi biaya pelatihan. Dengan adanya e-learning, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa pelatih dan ruang kelas serta transportasi peserta pelatihan atau pelatih. Perusahaan tidak perlu menyediakan makan siang, kopi, maupun peralatan kelas, seperti alat tulis, papan tulis, proyektor. Penghematan biaya dengan penggunaan e-learning sudah terbukti. Sebagai contoh, DaimlerChrysler telah menghemat sebanyak US$250.000 dari biaya pelatihan. Akan tetapi,
8
pengelola pelatihan pun harus berhati-hati. Manajemen e-learning yang tidak tepat akan membuat biaya pelatihan semakin membengkak.
• Fleksibilitas waktu
Administrator sering mengalami kesulitan menyesuaikan waktu beberapa karyawan yang ingin dilatih. Hal ini karena untuk meninggalkan pekerjaannya selama satu atau dua hari. Dengan tuntutan kompetisi perusahaan yang kian meningkat, kekurangan pegawai selama lebih dari satu harian sangat mengganggu produktivitas perusahaan. Maka tidak heran karyawan dan atasannya kurang meyenangi pelatihan yang memakan waktu lama.
E-learning membuat karyawan atau pelajar dapat menyesuaikan waktu belajar. Mereka dapat menyisipkan waktu belajar setelah makan siang, setelah kantor selesai dan menunggu jemputan. Karyawan dan pelajar mudah mengakses e-learning. Ketika waktu sudah tidak memungkinkan atau ada hal yang lebih mendesak. Mereka dapat mngerjakan pelajaran di e-learning saat itu juga. Banyak pelajaran e-learning yang bersifat bookmark. Fasilitas tersebut membuat karyawan atau pelajar yang kembali mengakses e-learning secara otomatis dibawa ke halaman terakhir pelajaran sebelumnya. Oleh karena itu, karyawan atau pelajar dengan cepat dan nyaman melanjutkan pelajaran.
• Fleksibilitas tempat
Apabila tempat pendidikan aktif menyelenggarakan acara pelatihan, akan sulit mencari ruang kelas yang memadai dan dapat menampung 10 sampai 20 orang pelajar serta menyediakan alat-alat pembelajaran lain. Bayangkan kesibukan anda bila menangani pelatihan lebih dari empat kali seminggu.
Para karyawan dan pelajar yang dilatih pun harus menempuh perjalanan jauh ke kelas. Orangtua pelajar harus mengantarkan anaknya yang masih kecil ke tempat belajar, yang seringkali jauh dari sekolahnya. Hal ini membuat mereka enggan mengikuti pelatihan.
9
Adanya e-learning membuat karyawan santai mengakses pelatihan e-learning di kantor, bahkan di meja kerja. Selama computer terhubung dengan computer yang menjadi servernya, mereka dapat mengaksesnya dengan mudah.
Di sekolah-sekolah, para pelajar tidak perlu pergi jauh ke ruang kelas. Mereka hanya perlu ke laboratorium computer sekolah, dimana e-learning tersebut di install, untuk mengikuti tambahan pelajaran.
• Fleksibilitas kecepatan pembelajaran
Pelajar memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, wajar bila di dalam suatu kelas ada siswa yang mengerti dengan cepat dan ada yang harus mengulang untuk dapat memahaminya. Akan tetapi, karena guru atau pelatih mengajar dengan kecepatan yang sama untuk semua siswa, maka siswa yang lebih lambat akan sulit memahaminya. Terlebih lagi, guru sering tidak memiliki waktu menjawab pertanyaan siswa atau berdiskusi setelah waktu pelajaran dikelas telah habis. Siswa menjadi frustasi. Siswa yang lebih cepat menginginkan lebih banyak materi, sedangkan siswa yang lebih lambat menginginkan pengulangan pelajaran. E-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa. Siswa mengatur sendiri kecepatan pelajaran yang diikuti. apabila belum mengerti, siswa dapat mempelajari modul tertentu dan mengulanginya lagi nanti. Apabila seorang siswa mengerti dengan cepat dan mengisi waktu dengan belajar topic lain. Hal ini berbeda sekali dengan pelatihan dikelas karena semua pelajaran dimulai dan berhenti pada waktu yang sama.
Pelajar pun dapat memilih modul yang ingin dipelajari. Dia dapat melewati modul pelajaran yang dianggap tidak sesuai dang mengkonsentrasikan diri ke bagian lain.
• Standarisasi pengajaran
Anda pasti pernah memiliki guru atau pelatih favorite yang terasa dapat mengajar dengan baik sehingga materi sesulit apapun mudah diserap. Sebaliknya penjelasan guru tidak favorite akan sulit dimengerti.
10
Hal tersebut disebabkan perbedaan kemampuan dan metode pengajaran yang diterapkan guru. Perbedaan tersebut menyebabkan kualitas pengajaran sulit dijaga karena guru favorite tidak mungkin diminta untuk dapat mengajar di semua mata pelajaran.
e-learning dapat menghapuskan perbedaan tersebut. Pelajaran e-learning selalu memiliki kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar.
• Efektivitas pengajaran
Karena e-learning merupakan teknologi baru, karyawan dan pelajar dapat tertarik dan mencobanya sehingga jumlah peserta pelatihan meningkat.
E-learning yang didesain dengan instructional design mutakhir membuat karyawan atau pelajar mengerti isi pelajaran. Penyampaian pelajaran e-learning dapat berupa simulasi dan kasus- kasus, menggunakan bentuk permainan dan menggunakan tekhnologi animasi canggih. Bentuk-bentuk pembelajaran tersebut dapat membantu proses pembelajaran tersebut dapat membantu proses pembelajaran dan mempertahankan minat belajar. Suatu studi oleh J.D. Fletcher menunjukkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi pelajaran e-learning meningkat 25% disbanding pelatihan secara tradisional. Dengan begitu, kinerja karyawan lebih meningkat dan tujuan organisasi tercapai.
• Kecepatan distribusi
Kemajuan teknologi yang pesat menuntut suatu pelatihan teknologi baru dilaksanakan secepatnya dan menjangkau area luas secara singkat. Kebijakan baru perusahaan memerlukan pelatihan agar karyawan dapat memahaminya.
e-learning dapat mempercepat menjangkau karyawan yang berada di luar wilayah pusat. Tim desain pelatihan hanya perlu memepersiapkan bahan pelatihan secepatnya dan menginstall hasilnya di server pusat e-learning. Jadi, semua computer yang terhubung ke server dapat mengakses. Apabila ada perubahan bahan pelajaran dan materi maka administrator hanya perlu mengubah di server e-learning, tanpa mendatangi semua kantor cabang.
11
• Ketersediaan on demand
Karena e-learning dapat sewaktu-waktu diakses, jadi dapat menganggapnya sebagai buku saku yang membantu pelajaran setiap saat.
• Otomatisasi proses administrasi
E-learning menggunakan suatu learning Management System(LMS) yang berfungsi sebagai platform pelajaran-pelajaran e-learning. LMS berfungsi pula menyimpan data-data pelajar, pelajaran, dan proses pembelajaran yang berlangsung.
LMS yang baik dapat menyimpan dan membuat laporan belajar seorang siswa, mulai dari pelajaran yang telah di ambil, tanggal akses, berapa persen pelajaran dapat diselesaikan sampai berapa hasil tes akhir yang di ambil. Dengan adanya laporan didalam system, administrator pelatihan sangat terbantu. Waktu dan proses menyelesaikan tugas administrasi pelaporan akan lebih singkat dan mudah. Pelatih atau guru mempunyai akses ke LMS dapat setiap saat mencetak sendiri laporan dengan otomatis untuk memonitor kemajuan belajar siswanya, tanpa harus menunggu administrator.
2.1.3 Keterbatasan Menggunakan e-Learning
• Budaya
Beberapa orang merasa tidak nyaman mengikuti pelatihan melalui computer. Penggunaan e-learning menuntut budaya self-learning, dimana seseorang memotivasi diri sendiri untuk belajar. Sebaliknya pada sebagian besar budaya pelatihan di Indonesia, motivasi belajar lebih tergantung pada pengajar.
• Investasi
Walaupun e-learning menghemat banyak biaya, tetapi suatu organisasi harus mengeluarkan investasi awal cukup besar untuk mulai mengimplementasikan e-learning. Investasi dapat berupa biaya design atau pembuatan program. Apabila infrastruktur belum memadai, organisasi harus
12
mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli computer, jaringan, server dan lain sebagainya.
• Teknologi
Karena teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi tersebut tidak sejalan dengan teknologi yang sudah ada dan terjadi konflik teknologi sehingga e-learning tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kompatibilitas teknologi yang digunakan harus diteliti sebelum memutuskan menggunakan suatu paket e-learning.
• Infrasturktur
Internet belum menjangkau semua kota di Indonesia. Layanan broadband baru ada di kota-kota besar. Akibatnya, belum semua orang atau wilayah belum dapat merasakan e-learning dengan internet.
• Materi
Walaupun e-learning menawarkan berbagai fungsi, ada beberapa materi yang tidak dapat di ajarkan melalui e-learning. Pelatihan yang memerlukan banyak kegiatan fisik, seperti olahraga dan instrument musik, sulit disampaikan melalui e-learning dengan sempurna. Akan tetapi e-learning dapat digunakan untuk memberikan dasar-dasar pelatihan sebelum masuk ke praktek.
2.1.4 Strategi untuk e-learning
Seperti halnya peluncuran produk baru di pasar, perlu memformulasikan strategi yang jelas sebagai acuan sebelum kita mulai menerapkan e-learning.
Oleh karena itu, penyusunan strategi untuk e-learning sangat berguna untuk:
1. memperjelas tujuan pelatihan atau pendidikan yang ingin dicapai.
2. mengetahui sumber daya yang dibutuhkan.
3. membuat semua pihak yang terlibat untuk tetap mengacu pada tujuan yang sama.
4. mengetahui pengukuran keberhasilan.
13
2.1.5 Struktur strategi e-learning
Setelah mengetahui pentingnya strategi dalam menerapkan e-learning, kita dapat memulai langkah-langkah menyusun strategi.
Strategi e-learning melibatkan empat tahap:
1. Analisa
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
Keempat tahap bukan langkah yang langsung selesai setelah tahap keempat, tetapi merupakan langkah yang berkesinambungan dan saling mendukung.
2.2 Pengertian Internet
Banyak sebutan yang diberikan oleh para pengguna tentang pengertian dari Internet antara lain cyber, e-world, dunia maya dan sebagainya. Namun semua itu hanyalah istilah dan sebenarnya tidak ada definisi khusus mengenai Internet, atau kepanjangan dari kata Internet.
Sebagai gambaran umum, Internet adalah suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan – jaringan lokal dan regional, dan memungkinkan komunikasi data antar komputer – komputer yang terhubung ke jaringan tersebut dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Selain itu Internet dapat juga diartikan sebagai seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat Internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga.
14
2.3 Beberapa Istilah dalam Internet
Berikut ini beberapa istilah yang berhubungan dengan Internet, antara lain:
1. World Wide Web (www).
www merupakan pelayanan yang dikembangkan di Internet dan menjadi layanan aplikasi yang paling popular digunakan pemakai jaringan Internet. www atau yang biasa disebut web saja, dimungkinkan untuk mengakses informasi secara interaktif berupa tampilan grafis maupun teks atau biasa disebut dengan hypertext, yang kemudian dikembangkan menjadi suatu protocol aplikasi yang disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protokol).
2. Web Browser
Browser adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk menjelajah dunia maya Internet. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menterjemahkan suatu halaman web yang ditulis dalam bentuk dokumen HTML, sehingga informasinya dapat ditampilkan secara visual kepada user.
2.4 Moodle
Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Evironment) sebuah paket software atau program aplikasi pembelajaran dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek yaitu merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk situs. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Di dalam Moodle dapat membuat media pembelajaran yang berisikan materi, kuis, forum diskusi dan lain-lain. Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License) dan dapat di download pada alamat http://www.moodle.org yang dikembangkan oleh Martin Dougiamas.
15
Gambar 2.1 Tampilan website www.moodle.org
2.4.1 Keunggulan Moodle.
Dalam membangun sebuah aplikasi e-learning, software Moodle memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
- 100% cocok untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar tambahan yang langsung berhadapan dengan dosen / guru.
- Sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser.
- Mudah cara instalasinya, paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa. Bahasa yang tersedia dapat di edit dengan menggunakan editor yang telah tersedia. Lebih dari 45 bahasa yang tersedia, termasuk Bahasa Indonesia.
- Banyak program yang bisa mendukung PHP dan hanya membutuhkan satu database.
- Tersedianya manajemen situs untuk pengaturan situs keseluruhan, mengubah theme, menambah module, dan sebagainya.
- Tersedianya manajemen pengguna, manajemen kursus, penambahann jenis kursus, pengurangan atau pengubahan kursus.
16
- Modul chat, modul pemilihan (polling), modul forum, modul untuk jurnal. Modul untuk kuis, modul untuk survey dan workshop, dan masih banyak yang lainnya.
- Mempunyai keamanan yang kokoh. Formulir pendaftaran untuk pelajar telah diperiksa validitasnya dan mempunyai cookies yang terenkripsi. Menampilkan penjelasan dari pelajaran yang ada dan pelajaran tersebutdapat dibagi kedalam beberapa kategori.
- Free dan open source software. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dengan IGOS-nya, Moodle bersifat free dan open source. Oleh karena itu, Moodle sesuai digunakan di lingkungan pendidikan. Disamping itu, Moodle bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan kultur yang ada di Indonesia.
2.4.2 Management Moodle.
Moodle merupakan aplikasi CMS (Course Management System) yaitu sutau paket software yang dirancang untuk membantu pendidik dalam membuat suatu kursus online yang berkualitas dengan mudah. Dalam pembuatan aplikasi dengan menggunakan Moodle terdapat tiga bagian management penting, antara lain : Site Management, User Management, dan Course Management.
Dalam Site Management website diatur oleh Admin yang telah ditetapkan ketika membuat website, tampilan (Themes) diizinkan pada Admin untuk memilih warna, jenis huruf, susunan dan sebagainya. Kemudian untuk kebutuhan tampilan bentuk kegiatan yang ada dapat ditambah, Source Code yang digunakan ditulis dengan menggunakan PHP dan mudah untuk dimodifikasi dan sesuai dengan kebutuhan.
User Management bertujuan untuk mengurangi keterlibatan Admin menjadi lebih minimum, ketika menjaga keamanan yang beresiko tinggi. Para pelajar dapat membuat nama pemakai untuk login dengan menyertakan alamat e-mail yang akan diperiksa melalui konfirmasi. Setiap orang disarankan cukup satu pengguna saja untuk seluruh server dan tiap pengguna dapat mempunyai akses yang berbeda, karena untuk melakukan login pengguna memiliki password sebagai “kunci pendaftaran”, pengguna juga dapat membuat biografi sendiri serta
17
dapat menambahkan photo dan dapat memilih bahasa yang diinginkan, antara lain: Bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, Spanyol, Perancis, Portugis, Dll. Dalam management ini pengajar mempunyai hak istimewa sehingga dapat mengubah atau memodifikasi bahan pelajaran.
Management yang terakhir adalah Course Management, dalam management ini pengajar mengendalikan secra penuh untuk mengatur pelajaran, termasuk melarang pengajar yang lain memasuki areanya dan untuk bentuk atau metode pelajaran dapat dipilih, seperti: berdasarkan mingguan, berdasarkan topic atau bentuk diskusi. Selain itu, management ini juga menyediakan forum, kuiz, polling, survey, tugas, percakapan, dan pelatihan yang digunakan untuk mendukung proses belajar. Semua kelas-kelas untuk forum, kuis dan tugas dapat ditampilkan pada satu halaman dan dapat di download sebagai file lembar kerja. Bahan pelajaran juga dapat dipaketkan dengan menggunakan file zip.
2.5 Kode HTML
Script yang digunakan dalam aplikasi ini menggunakan HTML. HTML merupakan bahasa Markup (penandaan) terhadap sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk menentukan format atau style dari teks yang ditandai. Kode-kode yang dapat dibuat dalam HTML adalah jenis tulisan, ukuran tulisan, paragraph, warna tulisan, warna background, dsb.
2.5.1 Struktur Dasar HTML
Pada dasarnya sebuah file HTML merupakan file teks biasa yang mengandung tag HTML, yaitu tag berpasangan dan ditandai oleh symbol < dan >. Pasangan atau “penutup perintah” dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’. Misalnya dari tag adalah . Secara lengkap file HTML mempunyai bagian head dan body. Maka struktur lengkapnya adalah sebagai berikut :
18
…letak judul disini…
…letak body disini…
Bagian head biasanya berisi informasi mengenai dokumen tersebut, misalnya judul dokumen, versi HTML yang digunakan, dan lain-lain. Sedangkan bagian body berisi layout atau desain halaman web
2.5.1.1 Tag Gambar
Untuk memasukan gambar dalam website, ada dua cara yang dapat dilakukan. Hal ini didasarkan pada tempat source gambar itu berada, yaitu :
- Gambar dalam lokasi yang sama
- Gambar tidak dalam lokasi yang sama
Tidak semua format gambar dapat dimasukan dalam website, format gambar yang sesuai dimasukkan dalam website, misalnya GIF dan JPG. Untuk memasukan gambar dari lokasi yang sama dapat dilakukan dengan tag :
Sedangkan untuk memasukan gambar dari file eksternal digunakan tag :
2.5.1.2 Tabel
Dokumen HTML sering digunakan untuk menampilkan data, terlebih lagi dokumen yang berhubungan dengan database. Untuk menampilkan data tersebut, HTML menyediakan tag yang dapat digunakan untuk membuat sebuah tabel. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
19
2.5.1.3 Mengatur Baris dan Paragraph
Tidak seperti penulisan dokumen pada word processor, walaupun teks sudah diatur menggunakan enter maupun paragrap dalam pengetikannya namun hasil yang akan tampil masih akan berupa teks ulang panjang tanpa adanya pengaturan baris.
Untuk mengatur baris dan paragraph HTML digunakan tag, yaitu:
- Tag
Digunakan untuk membuat baris baru. Tag ini merupakan tag tunggal, oleh karena itu tidak memerlukan tag penutup
- Tag
sebanyak dua kali. Format penulisannya adalah sebagai berikut :
20
- Tag
- Tag
Tag ini digunakan untuk membuat komponen-komponen input dari sebuah form. Format penulisannya adalah sebagai berikut:
…
- Tag
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Masalah.
Berangkat dari paradigma pembelajaran dalam bidang ilmu pengetahuan dan teknologi, pendidikan, bisnis, administrasi perkantoran, komunikasi dan kegiatan lain dalam kehidupan sehari-hari memegang peranan yang cukup besar di negara ini dalam proses pembangunan secara menyeluruh. Sejalan dengan itu hanya komputerlah yang dapat menghasilkan suatu informasi yang sangat baik.
Penyebaran informasi telah banyak dilakukan melalui media elektronik yang diantaranya adalah penyebaran informasi melalui media internet. Dimana fasilitas ini sangat membantu berbagai pihak dalam penyebaran informasi dalam berbagai bidang seperti kesehatan, bisnis, pendidikan, penjualan online, hiburan, dll.
Penyebaran informasi dalam bidang pendidikan melalui media internet atau lebih dikenal dengan istilah e-learning (electronic learning) merupakan bentuk teknologi informasi yang diterapkan di bidang pendidikan dalam bentuk sekolah “maya”. Hal ini merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses belajar mengajar yang ada di sekolah ke dalam bentuk digital yang dijembatani oleh teknologi internet.
Banyaknya siswa sekolah menengah atas jurusan IPA yang mengalami kesulitan dalam mendapatkan informasi mengenai bahan ajaran Fisika dalam persiapan menempuh ujian akhir menjadi latar belakang penulis untuk membuat media pembelajaran dengan menggunakan internet sebagai media perantaranya.
Dengan adanya metode pembelajaran e-learning, kita dapat mengatakan bahwa belajar akan menjadi lebih mudah dan menyenangkan. Dengan beberapa kali klik, semua proses belajar mengajar dapat diselesaikan dengan cepat. Selain itu secar psikologis, siswa menjadi jauh dari tekanan, baik dari pihak institusi pendidikan maupun staff pengajar. Oleh sebab itu penulis mencoba membuat
1
2
sebuah program aplikasi e-learning dengan judul “aplikasi e-learning Fisika untuk siswa SMA dengan menggunakan Moodle”.
Untuk pembuatan aplikasi ini penulis menggunakan software Moodle karena Moodle memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dengan software-software yang lain, salah satunya adalah 100% cocok untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar tambahan yang langsung berhadapan dengan dosen / guru. Disamping itu juga software ini bersifat Sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser.
1.2 Batasan Masalah.
Dalam Penulisan Ilmiah ini, penulis akan membatasi pembahasan pada proses perancangan dan pembuatan sebuah aplikasi e-learning Fisika yang terdiri dari materi ajar, dan latihan soal-soal untuk siswa SMA dengan menggunakan Moodle dengan software-software pendukung lainnya seperti Microsoft Word 2003 untuk pengetikkan teks, Adobe Photoshop 7 untuk memanipulasi gambar, dan Macromedia Flash MX 2004 untuk pembuatan animasi serta MySQL untuk pembuatan databasenya.
Terdapat dua sisi pengaksesan, yaitu akses dari sisi admin dan akses dari sisi user. Pada sisi admin dapat melakukan perubahan-perubahan situs, termasuk menambah dan menghapus isi situs. Sedangkan pada sisi user hanya dapat menggunakan isi situs yang telah tersedia.
1.3 Tujuan Penulisan.
Pembuatan website e-learning pembelajaran Fisika yang ditujukan khususnya kepada siswa SMA kelas 3 ini berisi materi pembelajaran Fisika, latihan soal beserta pembahasan yang menjelaskan bagaimana soal-soal tersebut dapat dipecahkan. Dengan adanya aplikasi ini, penulis mempunyai tujuan agar dapat membantu memberikan kemudahan kepada siswa SMA kelas 3 dalam mendapatkan materi, latihan-latihan soal beserta cara pemecahan masalahnya serta memberikan nilai dari latihan soal yang mereka kerjakan. Dengan adanya website e-learning ini memungkinkan siswa tidak hanya di kelas, tetapi mereka
3
juga dapat belajar di luar kelas secara mandiri yaitu dengan menggunakan website e-learning melalui prantara internet yang dapat diakses setiap saat, kapan dan dimana pun.
1.4 Metode Penulisan.
Untuk memperoleh data dan informasi secara lengkap, tepat, dan jelas penulis mengumpulkan data dari berbagai sumber. Penulis menggunakan sebuah program web editor Moodle untuk membuat dan mendesain website e-learning ini, serta MySQL untuk pembuatan system databasenya. Penulis juga menggunaka fasilitas search engine www.google.com dalam pencarian gambar-gambar. Untuk teori bersumber dari buku-buku Fisika SMA yang penuli pilih sesuai dengan silabus mata pelajaran persemester dan buku-buku mengenai Moodle serta MySQL.
Dalam perancangan website ini penulis membagi dalam beberapa langkah. Adapun langkah-langkah dalam pembuatan website ini adalah pembuatan struktur navigasi, pembuatan storyboard, pembuatan database, pembuatan rancangan tampilan website, spesifikasi hardware dan software dan pengujian output.
1.5 Sistematika Penulisan.
Dalam Penulisan Ilmiah ini, penulis merumuskan beberapa bab yang satu dengan yang lainnya saling berkaitan dan merupakan satu kesatuan yang utuh.
Bab I Pendahuluan. Mengemukakan dan menguraikan tentang latar belakang masalah, batasan masalah, tujuan penulisan, metode penulisan, serta sistematika penulisan.
Bab II Landasan Teori. Menerangkan dan menjelaskan mengenai gambaran umum mengenai teori-teori dasar internet, e-learning, Moodle, serta aplikasi pendukung lainnya yang merupakan elemen penting dalam pembuatan aplikasi e-learning ini.
Bab III Perancangan dan Implementasi. Menerangkan mengenai tata cara atau langkah-langkah pepmbuatan dan pemrograman yang diguanakn dalam
4
pembuatan aplikasi e-learning Fisika untuk siswa SMA dengan menggunakan Moodle.
Bab IV Penutup. Berisi ringkasan mengenai garis besar bab-bab yang telah dibahas sebelumnya serta memberikan saran dan kesimpulan.
bab 2 :
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 E-Learning
Istilah e-Learning mengandung pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang menyatakan:
e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet atau media jaringan komputer lain.
LearnFrame.Com dalam Glossary of e-Learning Terms [Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa:
e-Learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer, maupun komputer standalone.
Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning. Dalam teknologi e-Learning, semua proses belajar mengajar yang bisa didapatkan secara langsung dan virtual. Dalam arti, pada saat yang bersamaan seorang guru mengajar dengan sebuah komputer sedangkan para user mengikuti pelajaran tersebut dengan komputer lain di tempat yang berbeda. Dalam hal ini, secara tidak langsung pengajar dan user saling berinteraksi pada waktu yang sama. Proses belajar mengajar dilakukan dengan menggunakan Internet. Sehingga dapat dikatakan bahwa, proses belajar mengajar dapat diselesaikan dengan cepat dan menyenangkan dalam sekali klik, dimana user menjadi tidak merasa tertekan dari pihak pendidikan maupun pengajar.
5
6
2.1.1 Konsep e-Learning
Pada dasarnya, konsep e-Learning adalah penyediaan kelas-kelas baru yang setara dengan kelas konvensional. Istilah setara ini berarti bahwa e-Learning diharapkan dapat menggantikan peran sekolah konvensional bukan hanya sekedar sebagai pelengkap atau tambahan dari sistem konvensional yang ada. Sebagai hasil pencangkokan dari sistem pendidikan, e-Learning merupakan sebuah eksperimen. Dalam arti sistem pendidikan e-Learning memerlukan adaptasi dan penyempurnaan di lingkungan yang baru untuk dapat berkembang dan sejajar dengan sekolah konvensional. Dapat dijelaskan bahwa pengembangan teknologi e-Learning haruslah didasarkan pada sifat dan karakter asli dari sistem pendidikan yang ada. Hal ini berarti bahwa fasilitas-fasilitas yang telah familiar digunakan dalam sistem konvensional, dapat diadaptasi untuk digunakan sebagai e-Learning Tool dalam e-Learning. Karena ada bermacam penggunaan e-learning saat ini, maka ada pembagian atau pembedaan e-learning.
Pada dasarnya e-learning mempunyai dua tipe, yaitu synchronous and asynchronous.
• Synchronous Training
Syncronous berarti “pada waktu yang sama”. Jadi, Synchronous Training adalah tipe pelatihan, dimana proses pembelajaran terjadi pada saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar. Hal tersebut memungkinkan interaksi langsung antara murid dan guru, baik menggunakan internet maupun intranet. Pelatihan e-learning Synchronous lebih banyak digunakan di seminar atau konferensi yang pesertanya berasal dari berbagai Negara. Penggunaan tersebut sering pula dinamakan web conference atau webinar(web seminar) dan sering digunakan kelas atau kuliah universitas online.
Synchronous Training mengharuskan guru dan semua murid mengakses internet secara bersamaan. Pengajar memberikan makalah dengan slide presentasi dan peserta web conference dapat mendengarkan presentasi melalui hubungan internet.
Jadi, Synchronous Training sifatnya mirip pelatihan di ruang kelas. Namun, kelasnya bersifat maya(virtual) dan peserta tersebar di seluruh dunia dan
7
terhubung melalui internet. Oleh karena itu, Synchronous Training sering pula disebut virtual classroom.
• Asyncronous Training
Asyncronous berarti “tidak pada waktu yang bersamaan”. Jadi, seseorang dapat mengambil pelatihan pada waktu yang berbeda dengan pengajar memberikan pelatihan. Pelatihan ini lebih popular di dunia e-learning karena memberikan keuntungan lebih bagi peserta pelatihan. Karena dapat mengakses pelatihan kapanpun dan dimanapun.
Pelatihan berupa paket pelajaran yang dapat dijalankan di computer manapun dan tidak melibatkan interaksi dengan pengajar atau pelajar lain. Oleh karena itu, pelajar dapat memulai pelajaran dan menyelesaikannya setiap saat. Paket pelajaran berbentuk bacaan dengan animasi simulasi, permainan edukatif, maupun latihan atau tes dengan jawabannya.
Akan tetapi, ada pelatihan Asyncronous Training yang terpimpin, dimana pengajar memberikan materi pelajaran lewat internet dan peserta pelatihan mengakses materi pada waktu yang berlainan. Pengajar dapat pula memberikan tugas atau latihan dan peserta mengumpulkan tugas lewat e-mail. Peserta dapat berdiskusi atau berkomentar dan bertanya melalui bulletin board.
2.1.2 Keuntungan Menggunakan e-Learning
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
• Biaya
Kelebihan pertama e-learning adalah ia mampu mengurangi biaya pelatihan. Dengan adanya e-learning, perusahaan tidak perlu mengeluarkan biaya untuk menyewa pelatih dan ruang kelas serta transportasi peserta pelatihan atau pelatih. Perusahaan tidak perlu menyediakan makan siang, kopi, maupun peralatan kelas, seperti alat tulis, papan tulis, proyektor. Penghematan biaya dengan penggunaan e-learning sudah terbukti. Sebagai contoh, DaimlerChrysler telah menghemat sebanyak US$250.000 dari biaya pelatihan. Akan tetapi,
8
pengelola pelatihan pun harus berhati-hati. Manajemen e-learning yang tidak tepat akan membuat biaya pelatihan semakin membengkak.
• Fleksibilitas waktu
Administrator sering mengalami kesulitan menyesuaikan waktu beberapa karyawan yang ingin dilatih. Hal ini karena untuk meninggalkan pekerjaannya selama satu atau dua hari. Dengan tuntutan kompetisi perusahaan yang kian meningkat, kekurangan pegawai selama lebih dari satu harian sangat mengganggu produktivitas perusahaan. Maka tidak heran karyawan dan atasannya kurang meyenangi pelatihan yang memakan waktu lama.
E-learning membuat karyawan atau pelajar dapat menyesuaikan waktu belajar. Mereka dapat menyisipkan waktu belajar setelah makan siang, setelah kantor selesai dan menunggu jemputan. Karyawan dan pelajar mudah mengakses e-learning. Ketika waktu sudah tidak memungkinkan atau ada hal yang lebih mendesak. Mereka dapat mngerjakan pelajaran di e-learning saat itu juga. Banyak pelajaran e-learning yang bersifat bookmark. Fasilitas tersebut membuat karyawan atau pelajar yang kembali mengakses e-learning secara otomatis dibawa ke halaman terakhir pelajaran sebelumnya. Oleh karena itu, karyawan atau pelajar dengan cepat dan nyaman melanjutkan pelajaran.
• Fleksibilitas tempat
Apabila tempat pendidikan aktif menyelenggarakan acara pelatihan, akan sulit mencari ruang kelas yang memadai dan dapat menampung 10 sampai 20 orang pelajar serta menyediakan alat-alat pembelajaran lain. Bayangkan kesibukan anda bila menangani pelatihan lebih dari empat kali seminggu.
Para karyawan dan pelajar yang dilatih pun harus menempuh perjalanan jauh ke kelas. Orangtua pelajar harus mengantarkan anaknya yang masih kecil ke tempat belajar, yang seringkali jauh dari sekolahnya. Hal ini membuat mereka enggan mengikuti pelatihan.
9
Adanya e-learning membuat karyawan santai mengakses pelatihan e-learning di kantor, bahkan di meja kerja. Selama computer terhubung dengan computer yang menjadi servernya, mereka dapat mengaksesnya dengan mudah.
Di sekolah-sekolah, para pelajar tidak perlu pergi jauh ke ruang kelas. Mereka hanya perlu ke laboratorium computer sekolah, dimana e-learning tersebut di install, untuk mengikuti tambahan pelajaran.
• Fleksibilitas kecepatan pembelajaran
Pelajar memiliki gaya belajar yang berbeda-beda. Oleh karena itu, wajar bila di dalam suatu kelas ada siswa yang mengerti dengan cepat dan ada yang harus mengulang untuk dapat memahaminya. Akan tetapi, karena guru atau pelatih mengajar dengan kecepatan yang sama untuk semua siswa, maka siswa yang lebih lambat akan sulit memahaminya. Terlebih lagi, guru sering tidak memiliki waktu menjawab pertanyaan siswa atau berdiskusi setelah waktu pelajaran dikelas telah habis. Siswa menjadi frustasi. Siswa yang lebih cepat menginginkan lebih banyak materi, sedangkan siswa yang lebih lambat menginginkan pengulangan pelajaran. E-learning dapat disesuaikan dengan kecepatan belajar masing-masing siswa. Siswa mengatur sendiri kecepatan pelajaran yang diikuti. apabila belum mengerti, siswa dapat mempelajari modul tertentu dan mengulanginya lagi nanti. Apabila seorang siswa mengerti dengan cepat dan mengisi waktu dengan belajar topic lain. Hal ini berbeda sekali dengan pelatihan dikelas karena semua pelajaran dimulai dan berhenti pada waktu yang sama.
Pelajar pun dapat memilih modul yang ingin dipelajari. Dia dapat melewati modul pelajaran yang dianggap tidak sesuai dang mengkonsentrasikan diri ke bagian lain.
• Standarisasi pengajaran
Anda pasti pernah memiliki guru atau pelatih favorite yang terasa dapat mengajar dengan baik sehingga materi sesulit apapun mudah diserap. Sebaliknya penjelasan guru tidak favorite akan sulit dimengerti.
10
Hal tersebut disebabkan perbedaan kemampuan dan metode pengajaran yang diterapkan guru. Perbedaan tersebut menyebabkan kualitas pengajaran sulit dijaga karena guru favorite tidak mungkin diminta untuk dapat mengajar di semua mata pelajaran.
e-learning dapat menghapuskan perbedaan tersebut. Pelajaran e-learning selalu memiliki kualitas sama setiap kali diakses dan tidak tergantung suasana hati pengajar.
• Efektivitas pengajaran
Karena e-learning merupakan teknologi baru, karyawan dan pelajar dapat tertarik dan mencobanya sehingga jumlah peserta pelatihan meningkat.
E-learning yang didesain dengan instructional design mutakhir membuat karyawan atau pelajar mengerti isi pelajaran. Penyampaian pelajaran e-learning dapat berupa simulasi dan kasus- kasus, menggunakan bentuk permainan dan menggunakan tekhnologi animasi canggih. Bentuk-bentuk pembelajaran tersebut dapat membantu proses pembelajaran tersebut dapat membantu proses pembelajaran dan mempertahankan minat belajar. Suatu studi oleh J.D. Fletcher menunjukkan bahwa tingkat retensi dan aplikasi pelajaran e-learning meningkat 25% disbanding pelatihan secara tradisional. Dengan begitu, kinerja karyawan lebih meningkat dan tujuan organisasi tercapai.
• Kecepatan distribusi
Kemajuan teknologi yang pesat menuntut suatu pelatihan teknologi baru dilaksanakan secepatnya dan menjangkau area luas secara singkat. Kebijakan baru perusahaan memerlukan pelatihan agar karyawan dapat memahaminya.
e-learning dapat mempercepat menjangkau karyawan yang berada di luar wilayah pusat. Tim desain pelatihan hanya perlu memepersiapkan bahan pelatihan secepatnya dan menginstall hasilnya di server pusat e-learning. Jadi, semua computer yang terhubung ke server dapat mengakses. Apabila ada perubahan bahan pelajaran dan materi maka administrator hanya perlu mengubah di server e-learning, tanpa mendatangi semua kantor cabang.
11
• Ketersediaan on demand
Karena e-learning dapat sewaktu-waktu diakses, jadi dapat menganggapnya sebagai buku saku yang membantu pelajaran setiap saat.
• Otomatisasi proses administrasi
E-learning menggunakan suatu learning Management System(LMS) yang berfungsi sebagai platform pelajaran-pelajaran e-learning. LMS berfungsi pula menyimpan data-data pelajar, pelajaran, dan proses pembelajaran yang berlangsung.
LMS yang baik dapat menyimpan dan membuat laporan belajar seorang siswa, mulai dari pelajaran yang telah di ambil, tanggal akses, berapa persen pelajaran dapat diselesaikan sampai berapa hasil tes akhir yang di ambil. Dengan adanya laporan didalam system, administrator pelatihan sangat terbantu. Waktu dan proses menyelesaikan tugas administrasi pelaporan akan lebih singkat dan mudah. Pelatih atau guru mempunyai akses ke LMS dapat setiap saat mencetak sendiri laporan dengan otomatis untuk memonitor kemajuan belajar siswanya, tanpa harus menunggu administrator.
2.1.3 Keterbatasan Menggunakan e-Learning
• Budaya
Beberapa orang merasa tidak nyaman mengikuti pelatihan melalui computer. Penggunaan e-learning menuntut budaya self-learning, dimana seseorang memotivasi diri sendiri untuk belajar. Sebaliknya pada sebagian besar budaya pelatihan di Indonesia, motivasi belajar lebih tergantung pada pengajar.
• Investasi
Walaupun e-learning menghemat banyak biaya, tetapi suatu organisasi harus mengeluarkan investasi awal cukup besar untuk mulai mengimplementasikan e-learning. Investasi dapat berupa biaya design atau pembuatan program. Apabila infrastruktur belum memadai, organisasi harus
12
mengeluarkan sejumlah dana untuk membeli computer, jaringan, server dan lain sebagainya.
• Teknologi
Karena teknologi yang digunakan beragam, ada kemungkinan teknologi tersebut tidak sejalan dengan teknologi yang sudah ada dan terjadi konflik teknologi sehingga e-learning tidak dapat berjalan dengan baik. Oleh karena itu, kompatibilitas teknologi yang digunakan harus diteliti sebelum memutuskan menggunakan suatu paket e-learning.
• Infrasturktur
Internet belum menjangkau semua kota di Indonesia. Layanan broadband baru ada di kota-kota besar. Akibatnya, belum semua orang atau wilayah belum dapat merasakan e-learning dengan internet.
• Materi
Walaupun e-learning menawarkan berbagai fungsi, ada beberapa materi yang tidak dapat di ajarkan melalui e-learning. Pelatihan yang memerlukan banyak kegiatan fisik, seperti olahraga dan instrument musik, sulit disampaikan melalui e-learning dengan sempurna. Akan tetapi e-learning dapat digunakan untuk memberikan dasar-dasar pelatihan sebelum masuk ke praktek.
2.1.4 Strategi untuk e-learning
Seperti halnya peluncuran produk baru di pasar, perlu memformulasikan strategi yang jelas sebagai acuan sebelum kita mulai menerapkan e-learning.
Oleh karena itu, penyusunan strategi untuk e-learning sangat berguna untuk:
1. memperjelas tujuan pelatihan atau pendidikan yang ingin dicapai.
2. mengetahui sumber daya yang dibutuhkan.
3. membuat semua pihak yang terlibat untuk tetap mengacu pada tujuan yang sama.
4. mengetahui pengukuran keberhasilan.
13
2.1.5 Struktur strategi e-learning
Setelah mengetahui pentingnya strategi dalam menerapkan e-learning, kita dapat memulai langkah-langkah menyusun strategi.
Strategi e-learning melibatkan empat tahap:
1. Analisa
2. Perencanaan
3. Pelaksanaan
4. Evaluasi
Keempat tahap bukan langkah yang langsung selesai setelah tahap keempat, tetapi merupakan langkah yang berkesinambungan dan saling mendukung.
2.2 Pengertian Internet
Banyak sebutan yang diberikan oleh para pengguna tentang pengertian dari Internet antara lain cyber, e-world, dunia maya dan sebagainya. Namun semua itu hanyalah istilah dan sebenarnya tidak ada definisi khusus mengenai Internet, atau kepanjangan dari kata Internet.
Sebagai gambaran umum, Internet adalah suatu jaringan komputer global yang terbentuk dari jaringan – jaringan lokal dan regional, dan memungkinkan komunikasi data antar komputer – komputer yang terhubung ke jaringan tersebut dengan menggunakan jaringan komunikasi yang ada di seluruh dunia. Selain itu Internet dapat juga diartikan sebagai seluruh manusia yang secara aktif berpartisipasi sehingga membuat Internet menjadi sumber daya informasi yang sangat berharga.
14
2.3 Beberapa Istilah dalam Internet
Berikut ini beberapa istilah yang berhubungan dengan Internet, antara lain:
1. World Wide Web (www).
www merupakan pelayanan yang dikembangkan di Internet dan menjadi layanan aplikasi yang paling popular digunakan pemakai jaringan Internet. www atau yang biasa disebut web saja, dimungkinkan untuk mengakses informasi secara interaktif berupa tampilan grafis maupun teks atau biasa disebut dengan hypertext, yang kemudian dikembangkan menjadi suatu protocol aplikasi yang disebut HTTP (Hyper Text Transfer Protokol).
2. Web Browser
Browser adalah sebuah aplikasi yang digunakan untuk menjelajah dunia maya Internet. Aplikasi ini memiliki kemampuan untuk menterjemahkan suatu halaman web yang ditulis dalam bentuk dokumen HTML, sehingga informasinya dapat ditampilkan secara visual kepada user.
2.4 Moodle
Moodle (Modular Object-Oriented Dynamic Learning Evironment) sebuah paket software atau program aplikasi pembelajaran dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek yaitu merubah sebuah media pembelajaran kedalam bentuk situs. Aplikasi ini memungkinkan siswa untuk masuk kedalam “ruang kelas” digital untuk mengakses materi-materi pembelajaran. Di dalam Moodle dapat membuat media pembelajaran yang berisikan materi, kuis, forum diskusi dan lain-lain. Moodle merupakan sebuah aplikasi Course Management System (CMS) yang gratis dapat di download, digunakan ataupun dimodifikasi oleh siapa saja dengan lisensi secara GNU (General Public License) dan dapat di download pada alamat http://www.moodle.org yang dikembangkan oleh Martin Dougiamas.
15
Gambar 2.1 Tampilan website www.moodle.org
2.4.1 Keunggulan Moodle.
Dalam membangun sebuah aplikasi e-learning, software Moodle memiliki beberapa keunggulan, antara lain :
- 100% cocok untuk kelas online dan sama baiknya dengan belajar tambahan yang langsung berhadapan dengan dosen / guru.
- Sederhana, efisien, ringan dan kompatibel dengan banyak browser.
- Mudah cara instalasinya, paket bahasa disediakan penuh untuk berbagai bahasa. Bahasa yang tersedia dapat di edit dengan menggunakan editor yang telah tersedia. Lebih dari 45 bahasa yang tersedia, termasuk Bahasa Indonesia.
- Banyak program yang bisa mendukung PHP dan hanya membutuhkan satu database.
- Tersedianya manajemen situs untuk pengaturan situs keseluruhan, mengubah theme, menambah module, dan sebagainya.
- Tersedianya manajemen pengguna, manajemen kursus, penambahann jenis kursus, pengurangan atau pengubahan kursus.
16
- Modul chat, modul pemilihan (polling), modul forum, modul untuk jurnal. Modul untuk kuis, modul untuk survey dan workshop, dan masih banyak yang lainnya.
- Mempunyai keamanan yang kokoh. Formulir pendaftaran untuk pelajar telah diperiksa validitasnya dan mempunyai cookies yang terenkripsi. Menampilkan penjelasan dari pelajaran yang ada dan pelajaran tersebutdapat dibagi kedalam beberapa kategori.
- Free dan open source software. Ini sejalan dengan kebijakan pemerintah dengan IGOS-nya, Moodle bersifat free dan open source. Oleh karena itu, Moodle sesuai digunakan di lingkungan pendidikan. Disamping itu, Moodle bisa dimodifikasi dan disesuaikan dengan kultur yang ada di Indonesia.
2.4.2 Management Moodle.
Moodle merupakan aplikasi CMS (Course Management System) yaitu sutau paket software yang dirancang untuk membantu pendidik dalam membuat suatu kursus online yang berkualitas dengan mudah. Dalam pembuatan aplikasi dengan menggunakan Moodle terdapat tiga bagian management penting, antara lain : Site Management, User Management, dan Course Management.
Dalam Site Management website diatur oleh Admin yang telah ditetapkan ketika membuat website, tampilan (Themes) diizinkan pada Admin untuk memilih warna, jenis huruf, susunan dan sebagainya. Kemudian untuk kebutuhan tampilan bentuk kegiatan yang ada dapat ditambah, Source Code yang digunakan ditulis dengan menggunakan PHP dan mudah untuk dimodifikasi dan sesuai dengan kebutuhan.
User Management bertujuan untuk mengurangi keterlibatan Admin menjadi lebih minimum, ketika menjaga keamanan yang beresiko tinggi. Para pelajar dapat membuat nama pemakai untuk login dengan menyertakan alamat e-mail yang akan diperiksa melalui konfirmasi. Setiap orang disarankan cukup satu pengguna saja untuk seluruh server dan tiap pengguna dapat mempunyai akses yang berbeda, karena untuk melakukan login pengguna memiliki password sebagai “kunci pendaftaran”, pengguna juga dapat membuat biografi sendiri serta
17
dapat menambahkan photo dan dapat memilih bahasa yang diinginkan, antara lain: Bahasa Indonesia, Inggris, Jerman, Spanyol, Perancis, Portugis, Dll. Dalam management ini pengajar mempunyai hak istimewa sehingga dapat mengubah atau memodifikasi bahan pelajaran.
Management yang terakhir adalah Course Management, dalam management ini pengajar mengendalikan secra penuh untuk mengatur pelajaran, termasuk melarang pengajar yang lain memasuki areanya dan untuk bentuk atau metode pelajaran dapat dipilih, seperti: berdasarkan mingguan, berdasarkan topic atau bentuk diskusi. Selain itu, management ini juga menyediakan forum, kuiz, polling, survey, tugas, percakapan, dan pelatihan yang digunakan untuk mendukung proses belajar. Semua kelas-kelas untuk forum, kuis dan tugas dapat ditampilkan pada satu halaman dan dapat di download sebagai file lembar kerja. Bahan pelajaran juga dapat dipaketkan dengan menggunakan file zip.
2.5 Kode HTML
Script yang digunakan dalam aplikasi ini menggunakan HTML. HTML merupakan bahasa Markup (penandaan) terhadap sebuah dokumen teks. Tanda tersebut digunakan untuk menentukan format atau style dari teks yang ditandai. Kode-kode yang dapat dibuat dalam HTML adalah jenis tulisan, ukuran tulisan, paragraph, warna tulisan, warna background, dsb.
2.5.1 Struktur Dasar HTML
Pada dasarnya sebuah file HTML merupakan file teks biasa yang mengandung tag HTML, yaitu tag berpasangan dan ditandai oleh symbol < dan >. Pasangan atau “penutup perintah” dari sebuah tag ditandai dengan tanda ‘/’. Misalnya dari tag adalah . Secara lengkap file HTML mempunyai bagian head dan body. Maka struktur lengkapnya adalah sebagai berikut :
18
…letak judul disini…
…letak body disini…
Bagian head biasanya berisi informasi mengenai dokumen tersebut, misalnya judul dokumen, versi HTML yang digunakan, dan lain-lain. Sedangkan bagian body berisi layout atau desain halaman web
2.5.1.1 Tag Gambar
Untuk memasukan gambar dalam website, ada dua cara yang dapat dilakukan. Hal ini didasarkan pada tempat source gambar itu berada, yaitu :
- Gambar dalam lokasi yang sama
- Gambar tidak dalam lokasi yang sama
Tidak semua format gambar dapat dimasukan dalam website, format gambar yang sesuai dimasukkan dalam website, misalnya GIF dan JPG. Untuk memasukan gambar dari lokasi yang sama dapat dilakukan dengan tag :
Sedangkan untuk memasukan gambar dari file eksternal digunakan tag :
2.5.1.2 Tabel
Dokumen HTML sering digunakan untuk menampilkan data, terlebih lagi dokumen yang berhubungan dengan database. Untuk menampilkan data tersebut, HTML menyediakan tag yang dapat digunakan untuk membuat sebuah tabel. Contoh penulisannya adalah sebagai berikut:
19
baris1kolom1 | baris1kolom2 |
baris2kolom1 | baris2kolom2 |
baris3kolom1 | baris3kolom2 |
2.5.1.3 Mengatur Baris dan Paragraph
Tidak seperti penulisan dokumen pada word processor, walaupun teks sudah diatur menggunakan enter maupun paragrap dalam pengetikannya namun hasil yang akan tampil masih akan berupa teks ulang panjang tanpa adanya pengaturan baris.
Untuk mengatur baris dan paragraph HTML digunakan tag, yaitu:
- Tag
Digunakan untuk membuat baris baru. Tag ini merupakan tag tunggal, oleh karena itu tidak memerlukan tag penutup
- Tag
Tag ini digunakan untuk membuat paragraph dalam HTML. Jadi apabila menggunakan tag
sebanyak dua kali. Format penulisannya adalah sebagai berikut :
20
…
- Tag
Tag ini digunakan untuk menampilkan teks dokumen sesuai dengan penulisan teks pada editor. Tag ini berguna untuk penggunaan spasi antar baris dan memudahkan untuk meletakkan tab dalam dokumen.
2.5.1.4 Membuat Form
Fasilitas form dapat digunakan untuk membuat formulir pada halaman web. Dengan formulir user bisa memasukkan data-datanya, baik yang berupa informasi maupun keperluan yang lain. Tag yang digunakan dalam pembuatan form ini, yaitu :
- Tag
- Tag
Tag ini digunakan untuk membuat komponen-komponen input dari sebuah form. Format penulisannya adalah sebagai berikut:
…
- Tag